Kamis, 20 Juni 2013

MANUSIA DAN CINTA KASIH

Cinta kasih, kasih sayang, kemesraan, pemujaan, dan belas kasihan merupakan bagian hidup diri manusia. Bentuk-bentuk kehidupan yang dipenuhi rasa cinta kasih dan kasih sayang dapat membangkitkan kreativitas manusia. Untuk mengungkapkan rasa kasih sayang dan cinta kasih dapat melalui beberapa media. Melalui media bahasa, lahirlah seni sastra; dengan media garis, warna, dan bentiik, lahirlah seni rupa; dengan media nada, irama, dan suara, lahirlah seni musik, dan lain-lain.
Pengkajian makna seni budaya sebagai manifestasi cinta kasih, kasih sayang, dan belas kasihan terutama yang berkaitan dengan norma, moral dan nilai dimaksudkan untuk mengembangkan kepnibadian dan wawasan pemikiran. Hal mi. berarti akan memperluas daya tanggap, persepsi, dan penalaran mengenai fakta seni budaya yang dihadapi keseharian.

Menurut Purwodarminto, cinta kasih adalah perasaan sayang, perasaan cinta, dan perasaan suka pada seseorang. Secara sederhana cinta dapat dikatakan sebagai paduan rasa simpati antara dua makhluk. Rasa simpati ini tidak hanya berkembang di antara pria dan wanita, akan tetapi dapat pula di antara pria dengan pria atau wanita dengan wanita.Dalam kehidupan keluarga, kasih sayang atau cinta kasih merupakan kunci kebahagiaan. Dalam kasih sayang, sadar atau tidak sadar dan masing-masing pihak dituntut rasa tanggung jawab, pcngorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang itu hilang, sebagai misal tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran juga dapat mengancam kebahagiaan rumah tangga yang telah terbina.

Cinta kasih memang sangat terkait dengan kehidupan manusia. Hampir semua manusia mengatakan bahwa cinta adalah sesuatu yang penting dalam hidup. Namun dalam kehidupan sehari-hari kebanyakan orang tidak pernah berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal menurut Erich Fromm, cinta dapat diibaratkan sebagai suatu seni sebagaimana bentuk seni lainnya, sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk dapat menggapainya.

Agar dapat memahami cinta kasih secara mendalam, berikut akan diuraikan tentang cinta dalam kehidupan sehari-hari yang selalu menjadi masalah hangat untuk diperbincangkan. Dalam membina gerakan cinta, yang pertama perlu cepat disadari bahwa yang disebut cinta sama sekali bukan nafsu. Sulit dihindari bahwa atas dasar cinta murni yang dirasakan seseorang terhadap orang lain yang berlawanan jenisnya, akhirnya akan bermuara pada perkawinan, yang akan berlanjut pula pada hubungan seksual. Oleh karena itu, rasanya sulit diterima bahwa seseorang menyatakan cinta sejati. 

Perbedaan cinta dengan nafsu dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. cinta bersifat manusiawi. Pada manusia cinta dapat tumbuh dan berkembang, sedangkan pada binatang hanya terbatas pada nalurinya untuk melindungi.
b. cinta bensifat rohaniah, sedangkan nafsu sifatnya jasmaniah. Luapan cinta seseora memberikan semangat dalam hidupnya dan bagi yang menerimanya dirasakan sebagai kebahagiaan. Sementara nafsu yang jasmamah cenderung untuk memuaskan dorongan seksual.
c. cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut. Pemberian cinta dilakukan secara halus karena rohaniab sifatnya, sedangkan dorongan nafsu mudah dilakukan sebagai paksaan.

Menurut Erich Fromm (1983), cinta itu terutama memberi bukan menerima dan memberi merupakan ungkapan paling tinggi dan kemampuan. Hal yang paling penting dalani memberi adalah yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyatakan unsur unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan. Dalam pengasuhan, contoh yang paling sederhana adalah cinta kasih seorang ibu dalarn mengasuh anaknya dengan sepenuh hati. Tanggung jawab adalah suatu tindakan yang benar benar berdasarkan atas suka rela, seperti hubungan antara ayah dengan keluarganya. Tanggung jawab biasanya wujud penyelenggaraan atas kebutuhan fisik. Perhatian merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkait prihadi orang lain, terutama agar mau membuka dirinya, memperhatikan sebagaimana seharusnya.

Dalam cinta yang sejati selalu ada kesungguhan untuk mem bangun hubungan cinta yang ideal dalam mewujudkan kehidupan yang terbaik. Cinta itu bersifat timbal balik. Cinta itu sebenarnya praktis, cinta memperbolelikan satu sama lain memperoleh kemajuan dan kesalahan-kesalahannya. Sebagai ekspresi cinta antara seorang pria dan wanita, tindakan seksual memperbarui dan menguatkan, membangkitkan kembali kesadaran insting mereka berdua, misalnya untuk bercinta, untuk bertahan hidup dalam penderitaan dan kemalangan, dan untuk menikmati kehidupan mereka bersama.

Menurut Sarlito W Sarwono (dalam Supartono,1996) bahwa cinta ideal memiliki tiga unsur, yaitu keterikatan, keintiman, dan ikatan adalah adanya perasaan untuk bersama dia, secara totalitas untuk dia, tidak mau bersama orang lain kecuali dengan dia. Keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dari lingkungan yang menunjukkan bahwa antara anda dan dia sudah stidah nyaris tak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti Ibu, Saudara telah digantikan dengan memanggil sebutan, seperti sayang. Makan dan minum dalam satu piring atau cangkir tanpa rasa risi, saling memakai uang tanpa rasa berutang, tidak saling menyimpan rahasia, dan sebagainya. Kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa rindu jika lama tak ketemu, ungkapan-ungkapan yang mengungkapkan rasa sayang, saling mencium, merangkul, dan sebagainya.

Berbagai Bentuk Cinta
Dalam buku “Seni Mencintai”, Erich Fromm (1983) mengartikan cinta sebagai sikap, suatu orientasi watak yang menentukan hubungan pribadi dengan dunia keseluruhan, bukan menuju satu “objek” cinta. Ta mengemukakan tentang macam-macam cinta, yaitu cinta persaudaraan, cinta keibuan, cinta erotis, cinta diri sendiri, dan cinta pada Allah SWT. Bersumber dari cinta-cinta tersebut, manusia memberikan kasih sayangnya kepada yang lain, terutama kepada sesama manusia dalam mewujudkan hubungan pnibadinya.

1. Cinta Persaudaraan
Cinta persaudaraan (agape dalam bahasa Yunani) diwujudkan manusia dalam tingkah laku atau perbuatannya. Cinta per saudaraan tidak mengenal adanya batas-batas manusia yang berdasarkan suku bangsa, bangsa, ataupun agama. Dalam cinta mi semua manusia sama, yaitu sebagai makhluk ciptaan Allah.
Cinta persaudaraan pada umumnya melekat dengan sikap tanpa pamrih. Secara filosofis dibuatkan dengan jargon “cintailah sesamamu sepertiengkau mencintaidirimu sendiri”.

2. Cinta Keibuan
Kasih sayang yang bersumber pada cinta keibuan yang paling ash adalah yang terdapat pada seorang ibu terhadap anak kandungnya. Seorang ibu yang memperoleh benih anak dan suaminya tercinta akan memeliharanya secara hati-hati dan penuh kasih sayang. Setelah anak lahir melalui penderitaan yang hebat dan ibu, dirawat dan diasuhlah anak dengan penuh kasih sayang. Dalam proses pengasuhan itu terdapat serangkaian tugas yang harus dilakukan ibu, yaitu menyusui, merawat, menemani, memandikan, membelai, dan sebagainya. Bagi seorang ibu tidak ada harta yang paling berharga kecuali kehadiran anak, yang dianggap sebagai buah hati.

3. Cinta Erotis
Kasih sayang yang bersumber dan cinta erotis (sifat membirahikan), memang merupakan suatu yang sifatnya eksklusif sehingga sering memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal mi terjadi karena antara cinta dan nafsu dipersepsikan secara sama. Padahal jika dicermati secara seksama, keduanya memihiki pengertian yang berbeda bahkan bertolak belakang. Kasih sayang dalam cinta erotis merupakan kontak seksual yang ash dan yang ideal bersumber dan cinta. Kasih sayang erotis dapat menjadi perekat hubungan suami istri dalam membina hidup berkeluarga.

4. Cinta Diri Sendiri
Pada din individu, di samping harus mencintai sesama juga ada keharusan mencintai din sendiri (self love). Banyak orang menafsirkan bahwa cinta kepada din sendiri identik dengan & Jika hal mi yang terjadi maka cinta pada din sendiri int nilai negatif. Namun esensi mencintai din sendiri Incrigurus din sendiri sehingga kebutuhan jasmani dan rohaninya terpenuhi secara wajar. Setiap individu wajib niencintai dininya sendiri.

5. Cinta pada Allah
Cinta pada Allah merupakan perwujudan pengabdian manusia ketika hidup di dunia. Orang yang cinta pada Allah umumnya disebut religius atau taat beragama.

Hakikat Cinta

Eksistensi manusia adalah koeksistensi. Tidak ada manusja yang bisa hidup sendirian tanpa adanya orang lain, dan kekuatan yang menyatukan manusia dengan manusia lain ialah cinta. Relasi antara manusia tidak akan berarti tanpa didasarkan atas cinta.

Cinta membuat “aku” dan “kamu” menjadi “kita”. Dan “kita” adalah communion (kebersamaaan). Untuk mencapai kebersamaan yang ideal diperlukan keterbukaan dan kesediaan tiap manusia untuk membangun relasi antar pribadi yang bersifat kreatif, maka jelaslah bahwa cinta merupakan kebutuhan dasar bagi perkembangan hidup manusia.

Jika kebutuhan ini tidak dipenuhi, maka orang akan mengalami gangguan serius. Manusia membutuhkan cinta seperti halnya makanan, karena itu cinta harus diupayakan terus agar tidak punah. Caranya orang harus saling memberikan cinta.

Keadilan dan Cinta > “Betas kasih di atas keadilan”, pernyataan tersebut dikatakan apabila yang memberi betas kasih itu juga yang memiliki hak, Misalnya seseorang tertangkap sedang melakukan kejahatan, kemudian ia meminta maaf kepada orang banyak supaya diberi belas kasih, tidak dibawa ke kantor polisi. Hukuman kepada pencuri itu adalah hak warga masyarakat.
Cinta Sejati > Ada pandangan yang menyebutkan bahwa cinta sejati dapat diwujudkan oleh manusia. 

Alasannya ada 2, yaitu:

1. Cinta sejati bukan objek statis, tetapi situasi yang terus berkembang ke kehidupan yang lebih bahagia. Ini tidak mungkin diupayakan dengan sekali langkah, melainkan melalui proses jatuh bangun berkali-kali.

2. Karena manusia memiliki dimensi rohani yang bersifat tak terbatas. Dengan terbuka terhadap daya rohani itulah dapat diwujudkan suasana damai dan bahagia. Contoh cinta sejati adalah cinta ibu kepada anaknya.

SUMBER :

eviepaddri89.files.wordpress.com/2011/04/ilmu-budaya-dasar.html

Rabu, 19 Juni 2013

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup. Sedangkan pandangan hidup itu sendiri bersifat kodrati. karena itu menentukan masa depan setiap manusia. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup itu sendiri. Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, dan petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu sendiri merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

Pandangan hidup itu banyak sekali macam dan ragamnya. Dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya ada 3 macam, yaitu :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

CITA-CITA
Cita-cita adalah keinginan, harapan dan tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Itu semua merupakan yang harus diperoleh seseorang pada masa mendatang.
Apabila cita-cita itu tidak bisa terpenuhi, maka cita-cita itu sendiri di sebut dengan angan-angan.
Diantara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Ada 3 faktor yang mempengaruhi untuk mencapai cita-cita tersebut, yaitu :
1. Faktor Manusia, tergantung dari dirinya sendiri apa dia mau mencapai cita-citanya atau tidak. Dan harus dilakukan dengan usaha nya sendiri.
2. Faktor kondisi, sesuai kondisi yang sedang dia rasakan. Apa dia bisa menempati sesuai kondisi yang dia alami atau tidak.
3. Faktor tingginya cita-cita, semakin tinggi cita-cita kita semakin besar pula usaha yang harus kita lakukan tergantung apa cita-cita yang kita inginkan.

KEBAJIKAN
Kebajikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma agama dan etika. Manusia berbuat baik karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk yang bermoral dan beretika. Atas dorongan suara hatinya cenderung manusia untuk berbuat kebaikan.
Manusia merupakan makhluk sosial yang artinya : manusia yang hidup bermasyarakat, manusia yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, manusia saling tolong menolong dan saling menghargai sesama umat manusia. Sebaliknya pula manusia saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.

Ada3 hal faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap manusia, yaitu :
1. Faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
2. Faktor lingkungan dimana mereka tinggal dan hidup dalam lingkungan yang baik maupun tidak baik.
3. Faktor pengalaman yang khas yang pernah dialami sewaktu dia mulai hidup dan hingga sampai dewasa.

USAHA / PERJUANGAN
Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan suatu cita-cita yang di inginkan. Setiap manusia harus bekerja keras demi kelangsungan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau perjuangan. Perjuangan untuk hidup itu sudah kodrat manusia, tanpa usaha atau perjuangan manusia tidak dapat hidup sempurna. Bila kita menginginkan sukses kunci nya kita harus berusaha dan berdoa. Berusaha dalam artian belajar dengan tekun, rajin dan giat.
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga atau jasmani. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan karena kemampuan terbatas itulah menjadi tolak ukur setiap kemakmuran antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian atau keterampilan dari manusia itu sendiri.

KEYAKINAN / KEPERCAYAAN
Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan allah. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu :
1. Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur dan itu dari allah.
2. Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika atau akal. Manusia mengutamakan akal dan dengan akal manusia berpikir.
3. Aliran Gabungan
Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib misalnya kekuatan yang berasal dari allah dan percaya adanya allah sebagai dasar keyakinan.

LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup yang berbeda walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimanapun bentuk suatu pandangan hidup itu tergantung pada diri kita sendiri. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan ada juga yang memperlakukannya sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.

Pandangan hidup sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
Mengenal : merupakan suatu kodrat manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jalan ini mengenal apa itu pandangan hidup.
Mengerti : tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri.
Menghayati : dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
Meyakini : dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu.
Mengabdi : sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain.
Mengamankan : langkah yang terakhir ini merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.

SUMBER :


http://triicecsfabregas.blogspot.com/2011/11/manusia-dan-pandangan-hidup.html


MANUSIA DAN KEADILAN


Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling tinggi derajatnya memiliki 3 jenis gejala, yaitu:

1. Akal menyatu menjadi manunggalnya jiwa menghasilkan pikiran (derajat tinggi)
2. Rasa
3. Kehendak

Pengertian Adil atau Keadilan adalah :
- Keadilan ialah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
- Keadilan pada pokoknya terletak pada keseimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan kewa jibannya
- Keadilan bisa berjalan dengan baik jika dilandasi oleh cinta kasth, karena tanpa cinta kasih keadilan hanya dilaksanakan atas dasar hak dan hukum saja, sehingga berlaku kejam dan mungkin bisa teqadi kecurangan atau penipuan.

Pendapat para Tokoh dan Filosof tentang arti keadilan:

1. Khong Hu Tsu (filosof China) berpendapat: “Bila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sehagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya, maka itulah keadilari”. Artinya menyadari akan peran masing-masing dan suatu fungsi merupakan suatu keharusan bagi tercapainya suatu keadilan.
2. Aristoteles berpendapat: keadilan adalah suatu kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan di sini diartikan sebagai titik tengah di antara kedua ujung yang terialu ke kanan atau terlalu ke kin dan suatu masalah.
3. Plato berpendapat: keadilan itu merupakan kewajiban tertinggi dalam kehidupan negara yang baik, sedangkan orang yang adil adalah orang yang mampu mengendalikan din, perasaannya dikendaljkan oleh akal sehat.
4. Soekarno > Keadilan = Kesejahteraan (tidak akan ada kemiskinan di dalam Indonesia Merdeka).
5. Moh. Hatta > Cita-cita Keadilan Sosial adalah dapat mencapai kemakmuran yang merata.

Batasan adil menurut “Ensiklopedi Indonesia” adalah:
1. Tidak berat sebelah atau tidak memihak kesalahan satu pihak saja.sama.
2. Memberikan sesuatu kepada setiap orang sesuai dengan hak yang harus diperolehnya.
3. Mengetahui hak dan kewajiban, mengerti mana yang benar dan mana yang salah, bertindak jujur, dan tidak sewenang wenang.
4. Adil merupakan pokok di dalam soal hukum. “Dan jika kamu memutuskan perkara, hukumlah antara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah cinta kepada orang orang yang berbuat adil” (Qs. Al-Maidah: 42). “Putuslah perkara mereka menurut apa yang telah Allah turunkan dan janganlah kamu turuti hawa nafsu mereka” (Qs. Al-Maidah: 49).
Ditinjau dan bentuk ataupun sifat-sifatnya, keadilan dikelom pokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Keadilan Legal/Keadilan Moral.
- Plato: Keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya.
- Kong Hu Cu: Keadilan terwujud jika setiap anggota masyarakat menjalankan fungsi dan peranannya masing-masing. Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain.
b. Keadilan Distributif.
- Aristoteles: Keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama, dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan secara tidak sama pula (justice is done when equals are treated equally).
Misalnya:
- Upah buruh lama dan yang baru harus beda.
- Uangjajan anak SD dan SMP harus berbeda.
- Pengadilan tidak memihak, tanpa pandang bulu.
- Hukuman bagi anak di bawah umur.
4. Keadilan Komulatif
Keadilan bertujuan memelihara pertalian dan ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Tindakan yang bercorak ujung ekstrim (Dyadic) menjadikan ketidakadilan dan akan merusak/menghancurkan pertalian dalam masyarakat, misalnya dokter “ada main” dengan pasiennya.
Usaha untuk mencapai keadilan sosial dengan 8 jalur pemerataan, yaitu:
- Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang, dan peruniahan.
- Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
- Pemerataan pembagian pendapatan.
- Pemerataan kesempatan kerja.
- Pcmerataan kesempatan usaha.
- Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.
- Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air.
- Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.

Hak dan Kewajiban

Manusia adalah makhluk sosial yang dibatasi oleh norma norma.  Hak adalah suatu kekuasaan yang secara sah dimiliki seseorang, baik atas pribadi, atas orang lain maupun atas harta atau benda yang di luar dirinya:
“Hak-hak Asasi Manusia”:
1. Hak untuk hidup.
2. Hak untuk kemerdekaan hidup.
3. Hak untuk mendapat perlindungan hukum.
4. Hak untuk memiliki sesuatu.
5. Hak untuk memperoleh nama baik.
6. Hak untuk berpikir dan mengeluarkan pendapat.
7. Hak untuk menganut aliran kepercayaan atau agama.
8. Hak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran.
9. Hak untuk memperoleh pekerjaan.
Kewajiban adalah sesuatu tugas yang harus dijalankan oleh setiap manusia untuk mempertahankan dan membela haknya.  Empat macam kewajiban, yaitu:
1. Kewajiban terhadap din sendiri.
2. Kewajiban terhadap orang lain (individu dan golongan).
3. Kewajiban terhadap terhadap negara.
4. Kewajiban terhadap Tuhan.
Pada dasarnya pembalasan positif dilakukan berdasarkan saling menjaga dan menghargai hak dan kewajiban masing masing. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.

SUMBER :

eviepaddri89.files.wordpress.com/2011/04/ilmu-budaya-dasar.html

MANUSIA DAN KEINDAHAN

Manusia adalah sesuatu yang indah, karena mereka menyukai  terhadap keindahan alam maupun terhadap keindahan seni. Keindahan alam adalah ‘keharmonisan yang menakjubkan dan hukum-hukum alam”, yang dibukakan untuk mereka yang mempunyai kemampuan untuk menerimanya. Sedangkan keindahan seni adalah keindahan buatan atau hasil ciptaan manusia, yaitu buatan seseorang (seniman) yang mempunyai bakat untuk menciptakan sesuatu yang indah, scbuah karya seni. Rata-rata manusia terhadap yang indah tentu mengambil sikap terpesona. Bahwasannya tidak scmua orang memuliki kepekaan keindahan itu memang benar, tetapi pada umumnya manusia mempunyai perasaan keindahan.
Keindahan yang diperbincangkan dalam tulisan ini adalah keindahan seth, sehingga tidak terlepas dan pembicaraan tentang seni atau karya seni (keindahan seni, seni sebagai intuisi dan cita-cita seni). Keindahan tentang seni telah lama menarik perhatian para ahli atau filosof, sejak jaman Plato sampai jaman modern sekarang ini. Teori tentang keindahan seni (artistik) muncul, karena mereka berpendapat bahwa seni adalah pengetahuan per septip pcrasaan yang khusus. lstilah “estetika”, yang dikemukakan untuk pertama kali oleh Baumgarten, dipergunakan untuk membicarakan teori tentang keindahan seni (artistik). Kemudian pengertian estetika berkenibang, akhir-akhir ini diberi arti sebagai “ilmu pengetahuan tentang seni”.
Maka itu urutan uraian tentang keindahan dalam tulisan ini disusun sebagai berikut
I) Pengertian keindahan,
2) Teori tentang keindahan dan seni (estetika),
3) Pcrasaan keindahan (sensibilitas estctik), dan
4) Keindahan seni yang meliputi seni sehagai intuisi dan cita-cita seni.



1. PENGERTIAN KEINDAHAN
Ada banyak batasan yang diberikan pada kita, yang sanipai sekarang belum ada kata sepakat tentang definisi keindahan yang obyektif. Mengenai batasan keindahan pada umumnya dapat digolongkan pada 2 kelompok, yaitu:
(a). Definisi-definisi yang bertumpu pada obyek (keindahan yang obyektif )
(b). Definisi-definisi yang bertumpu pada subyck (keindahan yang subycktif).
Atas dasar kcdua pokok penilaian itu, keindahan dapat ditinjau dan makna yang obycktif dan juga dan segi yang subyektif.
Yang disebut keindahan obyektif ialah keindahan yang memang ada pada obyeknya, yang diharuskan menerima sebagaimana mestinya. Sedangkan yang disebut keindahan subyektif, adalah keindahan yang biasanya ditinjau dan segi subyck yang diharuskan mcnghayatinya. Dalam ha! mi keindahan adalah segala sesuatu yang dapat mcnimbulkan rasa senang pada din si penghayat tanpa diiringi keinginan-keinginan terhadap segala sesuatu yang praktis untuk kebutuhan-kebutuhan pribadi.
Menurut Hebert Read : Jadi keindahan itu adalah sesuatu kesatuan hubungan-hubungan yang formal daripada pcngamatan yang dapat menimbulkan rasa senang (Beauty is unity of format relation among our sence perceptions). Atau keindahan itu merangsang timbulnya rasa senang tanpa pamrih pada subyck yang melihatnya, dan bertumpu kepada ciri-ciri yang terdapat pada obyek yang sesuai dengan rasa senang itu.
Batasan keindahan yang dikemukakan oleh Hebert Read tersebut di atas, dikatakan yang paling mendekati kebenaran. Tetapi apabila kita telah lebih dalam, batasan Hebert Read itu terlalu ditentukan oleh subyck dan dianggap sebagai perpaduan unsur-unsur pengamatan. Jadi batasan Hebert Read itu sifatnya terlalu sensual (jasmaniah), kurang ditinjau dan segi obyek yang diamati yang memiliki keindahan itu. Keindahan itu tidak hanya merupakan pcrpaduan dan peng amatan panca indera semata-mata, tetapi lebih daripada visual melulu, lebih dalam lagi, juga merupakan pcrpaduan pengamatan batiniah. Pengertian keindahan tidak hanya terbatas pada kenikmatan penglihatan saja, tetapi juga termasuk kenikmatan spiritual.
Berdasarkan pandangan tersebut di atas, maka kita dapatkan batasan keindahan yang bermacam-macam, sebanyak para ahli yang memberi batasan itu. Di bawah ini dikemukakan beberapa diantaranya adalah:
1. Menurut Leo Tolstoy (Rusia) > Dalam bahasa Rusia tcrdapat istilah yang serupa dengan keindahan yaitu “krasota”, artinya that wich pleases the sigh atau suatu yang mendatangkan rasa yang menyenangkan bagi yang melihat dengan mata. Bangsa Rusia tidak punya pengertian keindahan untuk musik. Bagi bangsa Rusia yang indah hanya yang dapat dilihat mata (Leo Tolstoy). Jadi menurut Leo Tolstoy, keindahan itu adalah sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat.
2. Menurut Alexander Baurngarten (Jerman).> Keindahan itu dipandang scbagai kcseluruhan yang mcrupakan susunan yang teratur daripada bagian-bagian, yang bagian-bagian itu crat hubungannya satu dengan yang lain, juga dengan keselunuhan. (Beauty is on of parts in their manual relations and in their relations to the whole).
3. Menurut Sulzer.> Yang indah iu hanyalah yang baik. Jika bcluni haik, ciptaan itu bclum indah. Keindahan hartis dapat memupuk pcrasaan moral. Jadi ciptaan amoral adalah tidak indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral.
4. Menurut Winchelman.> Keindahan itu dapat terlepas sama sekali daripada kebaikan.
5. Menurut Shaftesbury (Jerman).> Yang indah itu adalah yang memiliki proporsi yang harmonis. Karena yang proporsinya harmonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan de-ngan kebaikan. Yang indah adalah yang nyata dan yang nyata adalah yang baik.
6. Menurut Humo (Inggris).> Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.
7. Menurut Hemsterhuis (Belanda) >Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang dan itu adalah yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak mcmberikan pengamatan-pengamatan yang mcnycnangkan itu.
8. Menurut Emmanuel Kant.> Meninjau keindahan dan 2 segi. Pertama dan segi arti yang sub ycktif dan kedua dan segi arti yang obyektif.
(a). Yang subyektif.
Keindahan adalah sesuatu yang tanpa dircnungkan dan tanpa sangkut paut dengan kegunaan praktis, tetapi mendatangkan rasa senang pada si penghayat.
(b). Yang obyektif.
Keserasian dan suatu obyek terhadap tujuan yang dikandungnya, scjauh obyek ini tidak ditinjau dan segi gunanya.
9. Menurut at – Ghazzali.> Keindahan sesuatu benda terletak di dalam perwujudan dan kcscmpurnaan, yang dapat dikenali kembali dan sesuai dengan sifat bcnda itu. Bagi setiap benda tcntu ada pcrfcksi yang karakteristik, yang berlawanan dengan itu dapat dalam keadaan-keadaan tertenlu mcnggan tikan perfeksi karakteristik dari benda lain. Apabila semua sifat-sifat yang mungkin terdapat di dalam sebuah benda itu merupakan representasi keindahan yang bernilai paling tinggi; apabila hanya sebagian yang ada, maka benda itu mempunyai nilai keindahan sebanding dengan nilai-nilai keindahan yang terdapat di dalamnya.
Misalnya sebuah karangan (tulisan) yang paling indah ialah yang mempunyai semua sifat- sifat perfeksi yang khas bagi karangan (tulisan), seperti keharmonisan huruf-huruf, hubung an arti yang tcpat satu sama lainnya, pelanjutan dan spasi yang tepat dan susunan yang mcnyenangkan.
Di samping lima rasa (alat) untuk mengemukakan keindahan di alas, al Ghazzali juga menambahkan rasa keenam, yang disebutnya dengan ‘ (ruh, yang disebut juga sebagai “spirit”, “jantung “pemikiran”, “cahaya”), yang dapat merasakan keindahan dalam dunia yang lebih dalam (inner world) yaitu nilai-nilai spiritual, moral dan agama.
Dari batasan tersebut di atas, keindahan sebagai pengertian mem punyai arti yang relatif berdasarkan subyeknya. Oleh karena keindahan itu relatif, maka sebaiknya meninjau seni (anpa sangkutnya dengan keindahan.

2. ESTETIKA (TEORI TENTANG KEINDAHAN DAN SENI)
Manusia memiliki sensibilitas esthetis, karena itu manusia tak dapat dilepaskan dan keindahan. Manusia membutuhkan keindahan dalam kcsempurnaan (keutuhan) pribadinya. Tanpa estetika mi, kemanusiaan tidak lagi mempunyai perasaan dan semua kehidupan akan menjadi steril. Dcmikian cratnya kehidupan manusia dengan keindahan, maka banyak para ahli/ccndckiawan mengadakan studi khusus tentang keindahan.
Teori tentang keindahan dan seni dikembangkan dan pengertian “estetika”. Aslinya estetika berarti ‘ tentang ilmu penginderaan” yang sesuai dengan pengertian etiinologisnya. Tetapi kemudian diberi pengertian yang dapat ditenima lebih luas ialah teori tentang keindahan dan seni”.
Filosof yang pertama memperlakukan estetika sebagai suatu bidang studi khusus ialah Baumgarten (1735). Baumgarten mengkhususkan penggunaan istilah ‘estetika” untuk teori tentang keindahan artistik, karena ia berpendapat seni sebagai pengetahuan perseptif perasaan yang khusus. Tetapi filosof lain yaitu Kant tidak sependapat, sehingga ia tidak pernah menggunakan istilah estetika dalam memperbincangkan teori tentang kein dahan dan seni.
Aristoteles menggunakan istilali “puitik dan ‘ untuk teori keindahan artistik, yang oleh Baumgarten dijadikan bagian khusus dan estetika.Dahulu estetika dianggap sebagai suatu cabang filsafat, sehingga memiliki atau diberi pengertian sebagai sinonim dan ‘filsafat seni. Tetapi sejak akhir abad 19, lebih-lebih akhir- akhir ini ada suatu gejala yang menekankan sifat-sifat imperis, oleh karena itu menganggap sebagai “ilmu pengetahuan tentang seni”.
Dalam sejarah peradaban manusia, perhatian pada estetika demikian menonjOl dan berpengarUh langsung atau tidak langsung memprakarsai aspek-aspek kehidupan intelcktual dan spiritual dalam masyarakat. Bangsa Yunani kuno telah menyadari betapa pentingnya anti keindahan dan seni dalam konsep hidup manusia. Dan bangsa Timur (termasuk Indonesia) bahkan lebih tinggi mcnempatkan penhingnya keindahan dan seni dalam konsep hidupnya. hasil-hasil karya seniman timur, merupakan penampilan ekspresi tertinggi tentang kebutuhan spiritual ini. Bangsa bangsa Timur seperti halnya Plato melihat adanya hubungan harmonis an tara seni dan keindahan. Bangsa Indonesia telah mempcnlihatkan hal mi sejak sebelum kedatangan orang-orang Hindhu di Indonesia. Menurut Prof. H. Muhammad Yamin yang dikemukakan dalam bukunya 6000 tahun Sang Merah Putih”, yang dikutip dan pendapat Kern, bahwa bangsa Indonesia sebelum datangnya orang-orang Hindhu di Indonesia telah memiliki tujuah kepadaian Austronesia, yaitu:
Pandai bersawah berladang.
Pandai beternak dan menyalurkan air.
Pandai bcnlayar dan melihat bintang.
Berkepercayaan sakti yang teratur.
Berkesenian rupa, pahat dan logam.
Bersatuan masyarakat dan tata negara.
Berpenghormatan sang Merah Putih.
Berdasarkan kepandaian yang tujuh tersebut di atas, dalam jaman prascjarah itu sungguhlah jikalau kita pikirkan meriahnya hidup kepercayaan yang melahirkan kesenian di lapangan kewarnaan, kepahatan, kelogaman dan keukiran serta pengertian tentang ilmu hitung.
Dan kctcrangan tersebut di atas, bangsa Indonesia tclah terbukti bahwa sejak masa prasejarah telah mcncmpatkan pentingnya arti keindahan seni dalam konsep hidupnya. Beberapa bukti yang telah sampai ke jaman kita sekarang mi mcnunjukkan hal itu. Waruga, yaitu kubunan batu yang terdapat di Gunung Kidul di sebelah selatan Yogyakanta, Pascmah dan Jawa Timur, yang usianya barangkali lcbih tua daripada jaman perunggu In donesia, di antara Waruga itu ada yang menyimpan lukisan berwarna-warna. Satu daripadanya melukiskan bendera mcrah putih yang berkibar di bclakan.g scorang perwira menunggang kcrbau, sepcnti yang berasal dan kaki gunung Dompu.
Demikian dan itulah beberapa bukit bahwa bangsa Indonesia telah menyadari scjak jaman dahulu kala, bctapa pcntingnya arti keindahan dan seni dalam konsep hidupnya.

3. PERASAAN KEINDAHAN (SENSIBILITAS ESTETIS)
Manusia dikatakan adalah makhluk bcnpikir atau homosapiens. Tetapi manusia itu bukan semata-mata makhluk yang berpikir, sekedar homo sapiens yang steril. Manusia disamping makhluk berpikin, juga merasa dan mengindera. Melalui panca indera manusia dapat merasakan sesuatu. Apabila manusia merasakan akan sesuatu itu menyenangkan atau menggembirakan dan sebagainya, timbul perasaan puas. Demikian juga terjadi, kepuasan timbul setelah seseorang melihat atau merasakan sesuatu yang indah. Rasa kepuasan itu lahir setelah perasaan keindahan yang ada pada setiap orang itu bangkit. Tiap-tiap orang memiliki pcrasaan keindahan.

KONTEMPLASI

Kontemplasi adalah suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan alau fiat suatu hasil penciptaan. Dalam kehidupan sehari-hari, orang mungkin bcrkontcmplasi dcngan dirinya sendiri atau mungkin juga dcngan benda-benda ciptaan Tuhan atau dengan peristiwa kehidupan tertentu berkenaan dengan dirinya atau di luar dirinya. Di kalangan umum kontemplasi diartikan sebagai aktivitas melihat dengan mata dan atau dengan pikiran untuk mencari scsuatu di balik yang tampak atau tersurat. Misalnya dalam ekspresi kita saat sedang berkontemplasi dengan bayang.bayang atau dirinya di muka cermin.
Pengertian konlemplasi tersebut sebenarnya bersumber pada berbagai kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, yang tampaknya bertentangan dcngan adat kebiasaan dan kcbudayaan bangsa dalam hakikatnya yang selalu menghendaki perubahan. Itulah sebabnya manusia itu menurut pembawaannya selalu berkepentingan concerned, dengan kontemplasi ; sebagaimana menurut pembawaannya juga, manusja berkepentingan dengan segala macam kegiatan dalam hidupnya. Hal-hal demikian juga berkaitan dengan tuntutan individu dan masyarakat yang dinamis serta meningkat dalam latar setting peradaban, civilazazion ilmu pengetahuan dan teknologi maju dunia.
SUMBER :

eviepaddri89.files.wordpress.com/2011/04/ilmu-budaya-dasar.html

MANUSIA DAN KEGELIASAHAN

PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, dan cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang yang tidak tenteram hati maupun perbuatan, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan dapat diketahui dari gejala tingkah laku seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mondar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala, memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangan, duduk termenung sambil memegang kepala, duduk dengan wajah murung, dan malas bicara.

MACAM -  MACAM KECEMASAN
Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia, yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik, dan kecemasan moril.
a). Kecemasan obyektif
Pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau bahaya dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
b). Kecemasan neorotis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni:
Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, dan orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego.
Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia adalah intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari obyek yang ditakutkannya.
Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat menyakitkan dengan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id, meskipun ego dan superego melarangnya.
c). Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi, antara lain iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, dan rasa kurang.
Rasa iri, benci, dengki, dendam merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Oleh karena itu, sering alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami orang lain. Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah, dan putus asa.

SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
Sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.

USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Mulai dari diri kita sendiri, yaitu bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
Memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya. Kita harus percaya bahwa Tuhan Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Pengampun.

KETERASINGAN
Katerasingan berasal dari kata terasing, dan dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.
Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat. Perbuatan iti misalnya mencuri, memperkosa, mengganggu istri orang, menghina orang, dan sombong.

KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman.
Sebab-sebab terjadinya kesepian
Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian. Salah satunya frustasi. Dalam hal itu, orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan lebih senang hidup sendiri. Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan ramai. Orang yang bersikap rendah diri, pemalu, minder, merasa dirinya kurang berharga dibanding orang lain, maka orang itu lebih suka menyendiri. Karena menyendiri itu mengakibatkan kesepian.

KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas.
Sebab-sebab terjadi ketidakpastian
Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir, manusia selalu menerima rangsang-rangsang lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsang-rangsang baru. Kalau toh ia dapat berpikir baik akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah:

Obsesi
Gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus-menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya, selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.

Phobia
Rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.

Kompulasi
Adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.

Histeria
Neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.

Delusi
Pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Delusi ada tiga macam, yaitu:
a) Delusi persekusi
Menganggap keadaan sekitarnya jelek.
b) Delusi keagungan
Menganggap dirinya orang penting dan besar.
c) Delusi melancholis
Merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa.

Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi, orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya.

Keadaan emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya, antara lain gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak bernafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu bahasa, termenung, dan menyendiri.

USAHA – USAHA MENGATASI KETIDAKPASTIAN
Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu tergantung kepada mental penderita. Andaikata penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Bila penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan orang yang dirindukan.
Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi.
Orang yang bersikap sombong atau angkuh,bila mengalami musibah baru berkurang kesombongannya, tetapi mungkin tidak. Andaikata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan adalah masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.

SUMBER :
Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma

http://amrozi-gitz.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-kegelisahan.html

MANUSIA DAN HARAPAN

A. Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing. Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.

B. Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan ?
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manuis itu ialah :
a)      Kelangsungan hidup (survival)
b)      Keamanan (safety)
c)      Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)      Diakui linkungan (status)
e)      Perwujudan cita – cita (self actualization)

C. PENGERTIAN DOA

Menurut bahasa do'a berasal dari kata "da'a" artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara' do'a berarti "Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.1

Adapun lafadz do'a yang ada dalam al Qur'an bisa bermakna sebagai berikut:
1. Ibadah, seperti firman Allah: Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak memberi madharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat demikian make, kamu termasuk orang-orang yang zhalim. (Yunus: 106).
2. Perkataan atau Keluhan. Seperti pada firman Allah: Maka tetaplah demikian keluhan mereka, sehingga kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi. (al Anbiya: 15).
3. Panggilan atau seruan. Allah berfirman: Maka kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling ke belakang. (ar- Rum: 52)
4. Meminta pertolongan. Allah berfirman: Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang at Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad) buatlah satu surat yang semisal at Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (al Baqarah: 23).
5. Permohonan. Seperti firman Allah: Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjagapenjaga jahannam: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari." (al Mukmin: 49).
Macam-Macam Do’a

Syeikh Abdurrahman bin Sa'diy berkata: "Setiap perintah di dalam al Qur'an dan larangan berdo'a kepada selain Allah, meliputi do'a masalah (permintaan) dan do'a ibadah." 2

Adapun perbedaan antara kedua macam do'a tersebut adalah:
Do'a masalah (permintaan) adalah: Meminta untuk diberikan manfaat dan dicegah dari kemudharatan, atau sesuatu yang sifatnya permintaan. Dan ini dibagi menjadi tiga:
a) Permintaan yang ditujukan kepada Allah semata dan ini (termasuk tauhid dan berpahala. -red. vbaitullah)
b) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah, padahal dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti meminta kepada kuburan, pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat. Dan ini termasuk syirik dan dosa besar.
c) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan, seperti meminta prang lain, yang masih hidup untuk memindahkan atau membawakan barangnya dan ini hukumnya boleh.
Do'a Ibadah maksudnya Semua bentuk ibadah atau ketaatan yang diberikan kepada Allah balk lahiriah maupun batiniah, karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah misalnya shalat, puasa, Haji dan sebagainya, tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan dari azab-Nya.

D. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal – hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada beberapa kalimat yang dapat kita perhatikan :
Ia tidak percaya pada diri sendiri.
Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu, berita itu kurang dapat dipercaya.
Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah.
Kita harus percaya akan nasehat – nasehat yang berasal dari Al-qur’an.
Dengan contoh berbagai kalimat diatas maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.

E. Berbagai Kepercayaan Dan Usaha Meningkatkannya

Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :

• Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.

• Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya ternadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karna ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu hams dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.

• Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir, Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan) Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang. mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator) Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.

• Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan konsekuensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.
Usaha-usaha Meningkatkan Percaya pada Tuhan

Usaha itu antara lain:
• Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
• Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
• Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka    menolong, dermawan, dan sebagainya.
• mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
• menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.

Sumber :

Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB



MANUSIA DAN PENDERITAAN


      Dr.Orison Swctt Marden dalam bukunya, Menindas wasangka dan rasa takut, peperangan, kejahatan, penyakit, kemelaratan ataupun kelaparan sebagai musuh besar kita, meski bagaimanapun hebatnya belumlah boleh kita namakan musuh terbesar manusia, karena menurut ahli ini ada sesuatu yang lebih merupakan musuh utama manusia yaitu      “ RASA TAKUT ” .
Gangguan seperti penyakit, bencana kelaparan ataupun peperangan itu tidak setiap hari datangnya pada kita. Mereka tidak bisa begitu saja merajalela dan merusak ketentraman hidup manusia. Justru rasa takutlah yang setiap saat menghinggapi diri kita. Memang bila kita selidiki maka sebenarnya kita jusru lebih banyak mendenita karena takut gagal, takut merasa sakit dan sebagainya, daripada menderita karena kegagalan atau menderita karena sakit itu sendiri. Kita takut pada sesuatu lama sebelum malapetaka itu sendiri datang mengganggu kita.
Kadangkala demikian kuatnya daya khayal itu merasuk pada diri seseorang sehingga dapat menyebabkan gangguan jiwa yang disebut dcngan PHOBIA. Perkataan ini berasal dan bahasa Yunani yang artinya takut, sedangkan rasa takut itu sendiri merupakan suatu yang sangat penting bagi kita dalam kehidupan ini. Rasa takut atau kuatir membuat kita bcrhati-hati dan membuat kita merasa perlu memanggil ambulance jika ada kecelakaan, jadi rasa takut memperingatkan kita setiap ada bahaya. Tetapi phobia adalah rasa takut yang terlalu dibesar-besarkan, di mana sebenarnya tidak ada perlunya. Akibatnya akan menjadi penyakit psikis dan medis, sehingga harus ditangani oleh dokter.dan bila hal itu dibiarkan terus-menerua akan menjadi penyakit kejiwaan.

Beberapa jenis Phobia
A. CLAUSTROPHOBIA
Phobia ini adalah yang paling dikenal dan paling biasa. Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup, sesuatu yang agak mudah dimengerti dan dengan mana kita dapat bersimpati.
B. AGORAPHOBIA.
Sedang agoraphobia lebih sukar diterangkan dan diperkirakan bahwa untuk phobia ini adalah rasa takut pada ruangan yang terbuka. Dalam bahasa Yunani kuno, agora berarti tenipat pertemuan umum dan agoraphobia secara lebih jauh dapat diterangkan sebagai ketakutan akan tempat umum. Penderita agoraphobia takut pergi dan berada di antara orang banyak. Tanpa pcrawatan dan prngobatan, pendenita ini dapat menjadi begitu gugup sehingga mereka takut pergi keluar rumah mereka sendiri.
Kebanyakan dan pcnderita-pendcrita ini terdiri dan wanita wanita dan mereka kadang-kadang terikat pada rumah-rumah mereka sampai bertahun-tahun. Meskipun mereka takut keluar sendiri dan menghadapi umum, mereka tidak suka diam di rumah sendirian; mrreka merasa tertekan, tidak dapat tidur dan mempunyai banyak gejala-gejala lain. Terlalu mudah untuk mengatakan bahwa agaraphobia adalah pendenila penyakit syaraf atau penyakit berbahaya. Bagi seorang yang tidak pernah merasakan panik yang tidak’ dapat diterangkan, memang kedengarannya mustahil. Bagaimana scorang agoraphobia mencrangkan kctakutannya. Kita takut pada tiap kcadaan yang tidak dapat dihindari. Kadang kadang kita bangun malam hari dalam kcadaan takut tanpa ada sebab.
c. Phobia Terbang
Banyak orang mengalami suatu getaran atau tekanan bila mereka memakai tali pengaman di dalam pesawat terbang, mereka harus diberi obat penenang sebelum mereka naik pesawat terbang atau mereka tidak mau terbang sama sekali.
Penyebab Phobia
Ahli-ahli medis mempunyai pendapat yang berbeda-beda, dan hanya penderita yang mempunyai teori tentang asal mula dan ketakutan mereka. Kebanyakan phobia dimulai dengan suatu shock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu. Umumnya ada dua aliran tentang penyebab phobia. Ahli-ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa suatu phobia adalah suatu gejala dan suatu problema psikologis yang dalam yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukkan. Kebanyak ahli-ahli setuju bahwa tekanan dan sindiran. Rasa sakit banyak hikmahnya, antara lain dapat mendekatkan diri penderita kepada Tuhan, dapat menimbulkan rasa kasihan terhadap penderita dapat membuka rasa keprihatinan manusia, rasa sosial, dermawan, dan sebagainya. Tiap rasa sakit atau penyakit ada obatnya. Hanya tergantung kepada penderita atau keluarga penderita, apakah ada usaha atau tidak. Bagi yang berusaha sungguh-sungguh dengan disertai mendekatkan diri kepada Tuhan dan pasrah kepada-Nya maka Tuhan akan mengabulkan doa dan usahanya.
Pengobatan Phobia
Penderita phobia dianggap sebagai kasus tersendiri maka pengobatannya juga masih dicarikan. Kesukaran pertama adalah mcnentukan diagnosanya. Beberapa dokter memberikan obat penenang yang dapat menolong, meskipun banyak penderita merasa bahwa obat penenang hanya dapat meredakan gejala tanpa menyembuhkan penyakitnya. Psikoanalis – psikoanalisis berkonsentrasi pada penemuan sebab Mana phobia itu dan menolong si penderita supaya mengerti dan berkompromi dengan dorongan-dorongan sex atau dorongan- dorongan yang mcnghancurkan daripada melarikan diri dan penyakit itu.
Suatu cara pengobatan yang dipergunakan. Si penderita didorong untuk mengalami ketakutan yang semaksimal mungkin, maka gejala ketakutan akan hilang sesudah penderita mengalami secara dalam. TETAPI TINGKAH LAKU adalah cara lain yang tetap dipakai dengan sukses. Prinsipnya adalah rileks. Si penderita diajar untuk dapat rileks sambil memandang obyck atau keadaan yang ditakuti.

MELENYAPKAN RASA TAKUT.
Kita sudah mengetahui bahwa rasa takut itu merupakan momok yang senantiasa mengganggu kita. Sebenarnya, sebagaimana kita sendiri menciptakan rasa takut itu, kita pun dapat mcnguasainya. Dengan akal sehat kita bisa menentangnya. Memang tidak mudah untuk melakukan itu. Tapi dengan latihan-latihan kita akan bisa melawan rasa takut itu sedikit demi sedikit. Jangan biarkan diri terpengaruh oleh gangguan gangguan itu. Justru biarkan diri untuk menjadi tuan dan mereka, hingga kita berkuasa untuk menerima atau menolak, menurut kehendak kita. Yakinlah bahwa tidak ada orang lain yang akan sanggup membuat kita takut. Memang mereka bisa berbuat sesuatu yang kiranya dapat rnembangkitkan rasa takut kita. Tapi itu tidak akan berarti apa-apa, bila kita telah siap menghadapinya, bahkan kita bisa mengendalikannya.
Dibawah ini beberapa cara untuk melenyapkan rasa takut yaitu :
1. Kembangkan kelebihan lupakan kekeliruan
2. menganggap kegagalan adalah kesempatan yang tertunda
3. mencari cara dan hal baru yang lebih efisien
4. jangan melakukan pekerjaan dengan tergesa-gesa
5. berani mengambil resiko dengan perhitungan yang matang.

FRUSTASI
- Frustasi adalah suatu problem pribadi yang disebabkan oleh keinginan, harapan yang tidak atau gagal diselesaikan, diperolehnya.
- Frustasi juga berarti suatu keadaan dimana suatu kebutuhan tidak dapat terpenuhi atau tujuan yang tidak bisa tercapai, dengan kata lain orang yang mengalami hambatan atau usahanya gagal mencapai tujuan.

OBSESSI
Obsessi merupakan pikiran yang bersifat terpaku (parsistent) dan senantiasa bcrulang kembali, yang mcndcsakkan din ke taraf kesadaran individu dan timbulnya tidak dapat diclakkan oleh individu yang bersangkutan. Merupakan pikiran yang tidak wajar pula, seperti halnya phobia, disertai sikap emosional yang kuat. Obsessi dan phobia biasanya merupakan alasan untuk bertindak secara kompulsif. Individu yang ber sangkutan tahu betul sifat yang tidak wajar dalam sikapnya. Tetapi perubahan juga tidak akan terjadi, meskipun orang berusaha menginsyaf kannya melalui jalan dan ratio.

KOMPULSIF
Merupakan suatu pcrbuatan yang didasari dan diketahui oleh individu yang bersangkutan, akan tetapi seolah-olah dilakukannya di luar kekuasaannya, walaupun ia tahu perbuatan itu tidak wajar atau tidak masuk akal.

Soni tidak pernah puas menutup pintu hanya satu kali. Rasa was- was dan takut selalu menyelimuti dirinya, seakan-akan ia belum beres dalam menutup pintu. Soni sangat kompulsif dalani mengunci pintu. Soni sendiri sebenarnya tahu dan sadar bahwa kunci itu cukup dikunci satu kali saja. Tetapi karena pikirannya bersifat obsessif, maka ia tidak kuasa mengelak dorongan perbuatan yang bersifat kompulsif itu. Seakan-akan mengunci pintu yang berulang ulang sampai menjengkelkan dirinya sendiri itu di luar kekuasaannya sendiri.

SUMBER :
Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma