Minggu, 11 November 2012

Masalah sosial

      Tawuran antar pelajar terjadi di kawasan Warung Jambu Kota Bogor. Akibat tawuran tersebut, tiga pelajar mengalami luka-luka.

     Tawuran pelajar antara SMK Mekanika dengan SMK PGRI II terjadi, Jumat (7/9/2012) usai bubar jam sekolah. Pelajar dari kedua sekolah ini terlibat saling serang dengan berbagai senjata tajam seperti cerulit dan samurai. Tawuran itu juga membuat panik para pengendara dan warga yang ada di sekitar lokasi.


     Selain itu, para pelajar juga menyerang petugas satgas pelajar yang tak lain adalah guru mereka. Satgas itu hendak melerai tawuran tersebut.

   Menurut opini saya masalah tawuran seperti ini sangat sering terjadi diindonesai, latar belakangnya mulai dari saling ejek hingga hendak gagah-gagahan diantara sesama pelajar. Pihak sekolah mungkin sudah berusaha untuk menangani masalah ini, mulai dari razia senjata tajam di sekolah dan membina murid-murid dalam kegiatan eksrakulikuler. Namun itu tidak cukup, tetap saja belum ada hasilnya, hal semacam ini terjadi dan terjadi lagi, perlu peran dari banyak pihak untuk menyelesaikan masalah ini tidak hanya sekolah, keluarga serta masyarakat pun turut bertanggung jawab dalam pembinaan para generasi muda saat ini.

   Orang tua atau keluarga bertanggung jawab dalam mengajarkan dan membentuk mental putra putrinya mulai dari kecil dengan menanamkan pengetahuan keagamaan yang kuat serta prilaku yang sopan santun yang anti akan kekerasan. Sedangkan masyarakat membantu mengawasi para generasi muda yang masih labil dalam dirinya, masyarakat dapat memberi teguran dan sosial kepada generasi muda yang mulai melakukan tidakan - tindakan luar hukum dan norma-norma yang beerlaku.

   Selain itu budaya kekerasan yang sering terjadi di sekolah hendaknya di hentikan, dan disini lah guru bertanggung jawab akan hal itu. Karena budaya kekerasan ini sering timbul ketika siswa baru hendak masuk kesuatu sekolah disinilah senior-senior biasanya mengerjai adik kelasnya dengan kekerasan atau pelecehan. Peran guru disini diperlukan dalam pengawasan kegiatan penerimaan siswa atau siswi baru seperti ini.

0 komentar:

Posting Komentar